Senin, 30 September 2013

SAP MATA KULIAH EVALUASI PENDIDIKAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
EVALUASI PENDIDIKAN

Mata Kuliah          : Evaluasi Pendidikan
Bobot SKS              : 2 SKS
Program Studi      : Pendidikan Bimbingan & Konseling
Semester                 : V (lima)
Dosen Pengampu : Endang Sri Budi Herawati, S.E., M.Pd


A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah Evaluasi Pendidikan ini mengkaji tentang tolok ukur hasil pendidikan melalui pengukuran dan penilaian hasil belajar. Dengan demikian, setelah melakukan pengukuran hasil belajar, akan dapat pula mengambil keputusan terhadap hasil belajar melalui penilaian kualitatif dengan ukuran baik dan buruk. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah dasar keahlian pedagogik. Bahasan materi perkuliahan yang disampaikan akan mengarah pada pembentukan pengetahuan dan keterampilan dalam evaluasi pendidikan bagi para calon guru. Materi dasar yang dibahas adalah (1) Konsep dasar evaluasi pendidikan, (2) Peranan evaluasi pendidikan, (3) Teknik-teknik konstruksi tes, (4) Uji coba tes hasil belajar, (5) Pengolahan hasil uji coba tes hasil belajar, (6) Analisis tes hasil belajar, dan (7) Pembakuan tes hasil belajar.

B. Tujuan Perkuliahan

Setelah berakhirnya mata kuliah ini diharapkan mahasiswa jurusan Pendidikan Bimbingan & Konseling memiliki kompetensi dalam merancang, menyusun, melaksanakan dan melaporkan hasil evaluasi belajar serta menggunakannya untuk perbaikan pembelajaran.

C. Kegiatan Perkuliahan

Strategi dan metode yang digunakan dalam perkuliahan adalah:
  1. Mahasiswa diberi tugas untuk menelaah sumber-sumber/referensi yang berkaitan dengan materi-materi yang ada dalam silabus, agar terjadi interaktif antara dosen dan mahasiswa.
  2. Menerapkan model-model pengajaran interaktif yang berpusat pada dosen (Ekspositori, prisentasi dan penjelasan, pengajaran langsung).
  3. Menerapkan model-model pengajaran interaktif yang berpusat pada mahasiswa (penugasan secara kelompok dan presentasi atas hasil penelusuran dan kajian, problem based learning) terhadap model-model evaluasi pendidikan yang telah dikaji bersama.
  4. Penugasan secara individual maupun kelompok untuk melakukan analisis tes hasil belajar.
  5. Problem based learning.
D. Evaluasi

Evaluasi perkuliahan selama 1 semester dilakukan dengan memperhatikan komponen-komponen berikut:
  1. Kehadiran (minimal 80%).
  2. Tugas kelompok dengan mempertimbangkan aspek tingkat kejelasan hasil kajian, analisis dan evaluasi serta presentasi hasil kajian dan penelusuran.
  3. Tugas individu dengan mempertimbangkan aspek: konsep dasar, ketajaman analisis, dan kesimpulan hasil kerja.
  4. Nilai UTS
  5. Nilai UAS
  6. Hasil evaluasi merupakan kumulatif dari jumlah kehadiran, penyelesaian tugas-tugas terstruktur baik individu maupun kelompok, nilai UTS dan UAS.
E. Jabaran Kegiatan Perkuliahan dalam Pertemuan


Pertemuan ke
Materi
Ket
I
·     Kontrak perkuliah
·     Konsep dasar belajar dan pembelajaran
·     Sistem Perkuliahan
·     Preview materi evaluasi pendidikan
·     Kiat belajar Efektif bagi mahasiswa
Dosen melalui strategi kelompok pendengar (kel penanya, pendukung, penolak dan pemberi contoh).
II & III
Memahami konsep dan penerapan dasar-dasar pengukuran dan penilaian:
·     Pengertian evaluasi pendidikan
·     Perbedaan pengukuran dan penilaian
·     Fungsi dan manfaat penilaian hasil belajar
·     Jenis dan evaluasi hasil belajar
·     Syarat-syarat alat penilaian yang baik
·     Validitas dan reliabilitas
Presentasi mhs, & Problem Solving
IV & V
Memahami dan menerapkan konsep perencanaan penyusunan Evaluasi Hasil Belajar
·    Pembahasan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator atau TPU dan TPK
·    Pembahasan metode pemilihan bahan evaluasi
·    Pembahasan metode penyusunan kisi-kisi evaluasi hasil belajar
Presentasi mhs, & Problem Solving
VI & VII
Memahami dan menerapkan konsep instrumen evaluasi hasil belajar
·    Pembahasan jenis tagihan dan instrumen penilaian
·    Pembahasan syarat-syarat penyusunan jenis tagihan dan instrumen penilaian
·    Berlatih menyusun berbagai jenis tagihan dan bentuk instrumen penilaian
Presentasi mhs, & Problem Solving
VIII
·     Pembahasan berbagai jenis instrumen evaluasi
·     Pembahasan bentuk-bentuk tes: objektif dan non objektif
·     Pembahasan bentuk-bentuk soal objektif: Benar-Salah, Pilihan Ganda, Menjodohkan, Isian Singkat
·     Pembahasan bentuk soal uraian (esai)
·     Analisis soal dalam berbagai bentuk, kemudian mengklasifikasikan soal-soal tersebut dalam kelo,pok soal yang telah dipelajari
Presentasi mhs, & Problem Solving
IX
UTS
X
Menyusun instrumen penilaian berbagai kompetensi atau indikator pencapaian hasil belajar:
·     Kompetensi Kognitif
·     Kompetensi Afektif
·     Kompetensi Psikomotor
Presentasi mhs, & Problem Solving
XI - XII
Mengolah hasil evaluasi
·     Pembahasan cara pemberian skor
·     Pembahasan berbagai pendekatan penilaian
·     Pembahasan cara pemberian nilai standar
·     Berlatih mengolah skor menjadi nilai standar
Presentasi mhs, & Problem Solving
XIII - XIV
Memahami dan menerapkan konsep mutu alat evaluasi hasil belajar
·      Pembahasan teknik analisis validitas
·      Pembahasan teknik analisis reliabilitas
·      Pembahasan teknik analisi tingkat kesukaran
·      Pembahasan teknik analisis daya pembeda
·      Pembahasan teknik analisis option (untuk soal pilihan ganda)
Presentasi mhs, & Problem Solving
XV
·     Menyusun laporan hasil evaluasi hasil belajar
·     Pengisian rapor
·     Pelaporan tingkat ketuntasan belajar
·     Pelaporan hasil analisis tingkat keterpahaman dan ketuntasan
·     Memahami cara pemanfaatan hasil evaluasi untuk perbaikan pembelajaran
Presentasi mhs, & Problem Solving
XVI
UAS (membuat analisis)


REFERENSI


  1. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi ke-2. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  2. Gronlund, Norman E. 1985. Meassurement and Evaluation. 5 th ed. New York: Memillan Publishing Company, Inc.
  3. Purwanto, M. Ngalim. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda Karya.
  4. Mutakin, Awan, dkk. 1988. Penilaian Dalam Pendidikan. Bandung:IKIP Bandung.
  5. Tayibnapis, F.Y. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta.

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Endang Sri Budi Herawati, S.E., M.Pd

SAP MATA KULIAH PENGANTAR ILMU ETIKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PENGANTAR ILMU ETIKA


Mata Kuliah                : Pengantar Ilmu Etika
Bobot SKS                    : 2 SKS
Program Studi            : Pendidikan Bimbingan & Konseling
Semester                      : I (satu)
Dosen Pengampu       : Endang Sri Budi Herawati, S.E., M.Pd


A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini menguraikan tentang etika umum, prinsip, aturan, dan sikap, berdasarkan nilai-nilai moral, dengan memandang hak dan martabat sebagai manusia. Melalui perkuliahan ini diharapkan dapat menumbuhkan kecerdasan spiritual mahasiswa. Materi perkuliahan meliputi etika hidup seorang manusia terhadap dirinya, sesamanya, lingkungannya, dan penciptanya. Perkuliahan ini akan meliputi materi:

  • Pengertian, sumber-sumber, tujuan dan fungsi etika
  • Hubungan etika dengan tatakrama, agama dan adat istiadat
  • Kewajibagn manusia terhadap dirinya sendiri, terhadap ibu bapak dan keluarga, serta terhadap penciptnya
  • Sifat-sifat terpuji dan tercela
  • Manusia bergerak ke arah kesempurnaan
  • Watak manusia yang suci dan tak berdosa
  • Kebebasan dan kendali
  • Kebutuhan spiritual manusia
  • Kriteria nilai moral tindakan

B. Tujuan Perkuliahan

Setelah berakhirnya mata kuliah ini diharapkan mahasiswa jurusan Pendidikan Bimbingan & Konseling mampu membina serta mengamalkan moral yang mulia dalam kehidupannya sehari-hari dimana pun dan kapan pun.

C. Kegiatan Perkuliahan

Strategi dan metode yang digunakan dalam perkuliahan adalah:
  1. Mahasiswa diberi tugas untuk menelaah sumber-sumber/referensi yang berkaitan dengan materi-materi yang ada dalam silabus, agar terjadi interaktif antara dosen dan mahasiswa.
  2. Menerapkan model-model pengajaran interaktif yang berpusat pada dosen (ekspositori, presentasi dan penjelasan, pengajaran langsung)
  3. Menerapkan model-model pengajaran interaktif yang berpusat pada mahasiswa (penugasan secara kelompok dan presentasi atas hasil penelusuran dan kajian, problem based learning) terhadap isue-isue yang berkaitan dengan norma dan etika
  4. Penugasan baik secara individual maupun kelompok untuk melakukan observasi lapangan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi etika hidup seseorang
  5. Problem based learning
D. Evaluasi

Evaluasi perkuliahan selama 1 semester dilakukan dengan memperhatikan komponen-komponen berikut:
  1. Kehadiran (minimal 80%)
  2. Tugas kelompok dengan mempertimbangkan aspek tingkat kejelasan hasil kajian, analisis dan evaluasi serta presentasi hasil kajian dan penelusuran
  3. Tugas individu dengan mempertimbangakn aspek: konsep dasar, dan relevansi dalam kegiatan pembelajaran
  4. Hasil evaluasi merupakan kumulatif dari jumlah kehadiran, penyelesaian tugas-tugas terstruktur, yaitu tugas induvidu dan kelompok.
E. Jabaran Kegiatan Perkuliahan dalam Pertemuan

Pertemuan ke
Materi
Ket
I
·     Kontrak perkuliah
·     Konsep dasar belajar dan pembelajaran
·     Sistem Perkuliahan
·     Preview materi Pengantar Ilmu Etika
·     Kiat belajar Efektif bagi mahasiswa
Dosen melalui strategi kelompok pendengar (kel penanya, pendukung, penolak dan pemberi contoh).
II
Pengertian, sumber-sumber, fungsi dan tujuan etika, hubungan konsep-konsep etika dalam pendidikan
Presentasi mhs, & Problem Solving
III
·     Etika dalam agama
·     Etika dalam adat istiadat
Simulasi & Problem Solving
IV
·    Etika dalam pendidikan
Presentasi mhs, & Problem Solving
V
·     Etika deskriptif
·     Metaetika
·     Etika normative (etika normatif umum, etika khusus, etika terapan)

Presentasi mhs, & Problem Solving
VI
·     Nilai, norma (sopan santun, hukum, moral)
·     Kesadaran moral dan hati nurani
Simulasi & Problem Solving
VII
·     Kebebasan dan tanggungjawab
·     Hak dan kewajiban
Presentasi mhs, & Problem Solving
VIII - XI
Teori dan aliran-aliran pokok dalam etika, serta pilar moral:
·     Deontologis dan teleologis, utilitarisme, hedonisme
·     Pragmatism, kejujuran, kesabarann dan kerendahan hati
·     Manusia sebagai sasaran moral: actus hominis dan actus humanus.
·     Penerapan kebebasan, tanggung jawab, hak dan kewajiban, kejujuran, keadilan, kesabaran dan kerendahan hati
Presentasi mhs, & Problem Solving
XII - XIV
·     Kriteria nilai moral tindakan
·     Kebutuhan spiritual manusia
·     Watak manusia yang suci dan tak berdosa
·     Manusia bergerak ke arah kesempurnaan

Presentasi mhs, & Problem Solving
XV
Penugasan observasi tentang faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan etika dalam kehidupan sehari-hari
Presentasi mhs, & Problem Solving
XVI
Plagiarisme makalah, tugas akhir, mencontek dalam ujian, pemalsuan tanda tangan, kekerasan di sekolah
Diskusi, presentasi & problem solving


REFERENSI:
  1. Bertens, 2011. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  2. Zakaria. A. Etika Hidup Seorang Muslim. Garut: Azka
  3. Faridl, Miftah. 2001. Panduan Hidup Muslim. Bandung: Pustaka
  4. Mujtaba, Sayid & Musawi Lari. 2001. Etika & Pertumbuhan Spiritual. Jakarta: Lentera
  5. Uno, Mien R. 2005. Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  6. Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Endang Sri Budi Herawati, S.E., M.Pd



Senin, 16 September 2013

Ketika Cinta Harus Teruji...


“Ternyata, aku tidaklah sekuat Xena, warior princess dalam salah satu episode'a Hercules "The Legendary Journey". Aku juga tidak segagah Gatot Kaca, putra Arimbi dalam kisah Mahabharata, tokoh pewayangan yang gagah perkasa, dikenal orang sebagai si "otot kawat tulang besi". Aku tidak lebih dari seorang widya, perempuan lemah yang hanya bisa menangis saat aku tak sanggup lagi menanggung beban batinku. Maafkan aku yang sudah melibatkanmu dalam kesulitan hatiku, baru kali ini aku mengajak orang lain masuk dalam masalah hidup yang ku hadapi. Aku benci dengan kecengengan ini, aku kesal pada diriku yang tak mampu memaksa hatiku untuk membiarkan saja hubungan antara mereka kian dekat. Selama ini aku sudah bertekad untuk menganggap semua’a sebagai sesuatu yang tak perlu membebani pikiranku. Aku sudah ber’azam bahwa rumah tangga yang kupertahankan ini hanya demi anak-anakku. Biarlah suamiku tenggelam dalam keindahan masa lalu yang kembali hadir membuai hidupnya. Berbagai model komunikasi yang aku pelajari sudah aku terapkan untuk memperbaiki kualitas hubungan kami. Introspeksi diri dan mengubah pelayananku sebagai seorang istri pun sudah aku lakukan. Bahkan aku selalu mencoba menghidupkan kemesraan diantara kami, dengan harapan sebuah keajaiban terjadi. Dan benar, it’s miracle........***********(aku ingin mengenalmu lebih jauh mbak, agar kita bisa saling memahami, karena kita mencintai orang yang sama. Maaf ya mbak, jika aku juga mencintai suamimu)*************** Blarrrrr........................................ Maksude opo????   Astaghfirullah............   dedel rasane otakku”

************************************************************************************

Itulah sepenggal email dari seorang sahabat yang masuk kedalam inbox ku. Aku tercenung, jari jemariku tak sanggup memencet keyboard laptopku untuk menulis jawaban. Ya...Widya adalah sahabat masa kecilku yang aku tahu memang sedang menghadapi masalah dalam rumah tangganya. Widya yang saat ini tengah sibuk menyelesaikan tesisnya, kini harus membayar mahal keputusannya melanjutkan studi dengan keutuhan rumah tangganya. Memang, saat memutuskan untuk  kuliah lagi, mereka berdua (Widya sahabatku dan suaminya) sudah berkomitmen untuk bisa saling memahami kesibukan masing-masing. Siapa pun tahu, bahwa keputusan ini akan membawa konsekuensi berkurangnya intensitas pertemuan dalam keluarga, apalagi Widya mengambil kuliah extension yang jadwalnya adalah di hari Sabtu dan Minggu. Jelas sudah bahwa waktu bagi mereka untuk berkomunikasi kian sempit. Rutinitas dunia kerja di kota metropolitan yang memaksa semua pekerja untuk berangkat saat matahari belum muncul dan pulang ketika matahari telah bergeser menerangi belahan bumi yang lain, membuat siapa pun karyawan di ibukota menjadi individu-individu yang agak susah berinteraksi dengan seluruh anggota keluarganya. Tak terkecuali Widya sahabatku. Disaat jadwal sang istri yang begitu padat, komunikasi yang terhambat, sangat memungkin siapapun yang tidak mampu mengelola hati, untuk tergiring pada hal-hal yang berbahaya. Kemajuan teknologi, kemudahan berinteraksi dengan siapa pun melalui berbagai sosial media, membuat kita seolah tak lagi terhalang oleh jarak untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dan inilah yang terjadi pada Widya sahabatku.

Alih-alih iseng mencari teman masa SMA’a, suami Widya malah bertemu dengan perempuan dari masa lalunya alias mantan pacar. Dalam kondisi istri yang tidak ada di rumah saat suami libur, komunikasi antara suami widya dan bekas pacarnya semakin sering terjadi. Kian lama hubungan ini kian dalam, hingga widya pun dapat merasakannya. Berharap ini bukanlah sebuah kenyataan. Namun widya harus kecewa, karena sang suami meng’iya’kan seluruh pertanyaannya.

Jujur, harus aku acungi jempol untuk ketegaran hatinya menghadapi ketetapan Allah ini. Salut juga untuk tekadnya yang kuat mengokohkan kembali rumah tangganya yang sedang didera cobaan. Tanpa keluh kesah sedikit pun, widya tegar menapaki jalan yang aku tahu pasti terasa pedih bagi kaki kecilnya untuk melangkah. Ya....siapa pun tentu akan merasakan sakitnya sebuah penghianatan, apa pun alasannya. Yang bisa aku lakukan untuknya selama ini hanyalah menguatkannya agar senantiasa memperbanyak mengingat Allah, bersabar dan bertawakal Illallah.....walau mungkin aku hanya bisa bernasehat saja, ‘Jarkoni’ klo orang jawa bilang.....’Bisa ngajar, tapi ora iso nglakoni’..... Ya, minimal aku mencoba berempati untuk masalah hidup yang ia alami. Tapi kali ini, saat bekas pacar suaminya yang kini mewarnai episode dalam kehidupan rumah tangganya berkirim email untuk mengenal widya lebih dekat, dan terang-terangan mengatakan “Kita mencintai orang yang sama” pada Widya........aku tak sanggup lagi menuliskan nasehat-nasehat kecil sekedar untuk menguatkan hatinya. Andai saja ia berada dekat denganku, ingin rasanya ku peluk tubuh mungilnya, untuk seidikit menenangkan jiwanya yang aku tahu pasti sedang sangat terguncang. Ah.....widya yang malang.........

************************************************************************************

Sahabat....ada beberapa pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari kisah ini. Harus disadari, menjadi sepasang suami istri adalah ibarat orang yang sedang mengikuti rally Paris Dakkar. Sang pengemudi butuh navigator untuk membantu memastikan jalan yang akan dilalui bebas dari aral melintang yang mengganggu, disaat pengemudi harus fokus pada stir sambil terus mengendalikan laju mobilnya. Bila kehilangan arah, pengemudi dan navigator akan berdiskusi sambil melihat peta sehingga mobil bisa sampai ke garis finish tepat pada waktunya. Diskusi yang dilakukan tidak perlu lama, sebentar pun cukup, namun berkualitas. Yang lebih penting lagi adalah, masing-masing memahami peran dan tanggungjawabnya. 

Bila hal ini dianalogkan dalam kehidupan kita, suami adalah sang pengemudi, sedangkan kita para istri adalah navigator yang siap mensupport pengemudi agar mampu memegang kendali dengan baik. Al-Qur’an dan sunnah itulah peta penunjuk jalan, manakala rute yang kita lalui tak lagi berada pada jalur yang semestinya. Komunikasi yang baik, menjadi jembatan penguat kokohnya kerjasama diantara pasangan ini. Tentu bukanlah kuantitas yang menjadi ukuran, namun komunikasi yang berkualitas jauh lebih bermakna. Penghargaan atas peran dari pasangan kita juga tak kalah penting. Menghormati dan menghargai segala usaha yang dilakukan oleh pasangan kita dalam menjalankan perannya, menjadi modal utama. Sudah seharusnyalah kita berikan apresiasi setinggi-tingginya, karena ini adalah wujud dari komitmen masing-masing individu saat bersumpah setia di depan penghulu untuk saling menyayangi dan mengasihi. Sebenarnya, inilah kuncinya, berpegang teguh pada komitmen. 

Jangan pernah berpikir, perjalanan yang kita lalui akan bebas dari halangan. Syaitan yang sudah bersumpah hingga akhir zaman untuk mengganggu anak adam, tidak akan tinggal diam melihat sebuah rumah tangga yang hidup damai dalam kehangatan dan keharmonisan. Berbagai cara akan dilakukan oleh makhluk yang bernama syaitan ini untuk menghancurkan manusia yang berkasih sayang dalam naungan kasihnya Allah. Begitu halusnya makhluk ini mengemas berbagai ranjau, entah itu dari masa lalu kita, atau dari orang-orang di sekitar kita. Dan tanpa disadari, ternyata kita telah hanyut dalam pusaran arus yang menyesatkan hingga segalanya bermuara pada sebuah keputusan yang meski tidak diharamkan, namun sangat dibenci oleh Allah SWT yaitu “Perceraian”. Naudzubillahi min dzalik.....Semoga kita terhindar dari kehancuran seperti ini. 

Setiap orang pasti punya masa lalu sahabat. Dan mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus memahami bahwa masa lalu adalah bagian dari kehidupan kita. Tapi perlu diingat, masa lalu hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak episode hidup yang pernah kita lewati. Lalu, haruskah kita membiarkan bayang-bayang masa lalu menghancurkan kebahagiaan yang kini ada dalam genggaman?????

Tahukah mengapa kaca spion di mobil ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan kaca depan mobil? Bagaimana cara kita melihat spion saat mengemudi? 

Bila kita mau cerdas berpikir, sesungguhnya banyak makna mendalam yang bisa diimplementasikan dalam hidup. Kita dapat melihat medan dihadapan kita dari kaca depan mobil, tanpa penghalang apa pun dengan jarak pandang yang memungkinkan bagi kita menghindar saat ada lubang, mengurangi kecepatan ketika melintas di atas tanggul, atau bahkan mengerem saat bahaya nyata di depan kita. Begitu luas dan lapangnya kaca depan mobil kita. Jalan yang terbentang dihadapan kita adalah masa depan yang akan kita lalui bersama orang-orang yang kita cintai. Itulah kondisi nyata yang ada di depan kita, yang nampak begitu jelas terlihat oleh mata kita dari balik kaca depan caravan yang kita navigatori dalam kendali kemudi suami kita. Tujuannya jelas, mendapatkan keridhoan NYA sambil menjaga amanah NYA menjadi seorang kalifatullah. 

Lalu bagaimana dengan kaca spion. Spion memang sangat bermanfaat agar kita bisa melihat kendaraan di belakang kita. Namun saat melihat, kita hanya melirik sesekali dan tidak terlalu lama. Masa lalu yang ada di belakang kita, hanya perlu kita tengok sesaat, untuk diambil pelajarannya, untuk diambil ibrohnya, namun sama sekali bukan untuk diingat-ingat apalagi dikorek-korek untuk kemudian dihidupkan kembali. Masa lalu adalah masa lalu, tak perlu membelenggu diri dalam kenangan masa lalu, seindah apa pun itu. Ingatlah, siapa pun diri kita saat ini, sehebat apa pun keberhasilan yang kita raih, semua itu tidak lebih adalah karena kasih sayang Allah pada hambanya yang mau berusaha, dan dukungan yang luar biasa dari orang-orang disekitar kita. Perlu dipahami, bahwa dibalik keberhasilan seorang suami, ada peran besar dari 2 wanita di dekatnya, yaitu ibu dan istrinya. Sedangkan keberhasilan seorang istri, tidak lebih karena keikhlasan suami mengijinkan sang istri beraktivitas di luar rumah. Semoga ini bisa jadi pengingat bagi kita semua, agar lebih menghargai pasangan kita, dan memahami betapa besarnya peran mereka dalam hidup kita, dengan segala keikhlasan dan ketulusannya......