Rabu, 02 Oktober 2013

ETIKA DALAM AGAMA DAN ADAT ISTIADAT

ETIKA DALAM AGAMA

Etika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang membahas tentang tindakan manusia, karenanya etika sering disebut sebagai filsafat moral. Sebagaimana telah dibahas pada bagian terdahulu, etika dan moral merupakan 2 hal yang beririsan, artinya ketika kita berbicara tentang etika, maka kita pun sedang membahas bagaimana baik buruknya  perilaku seseorang  sesuai dengan norma moral. Agama sebagai salah satu sumber norma yang mendasari perilaku seseorang, mempunyai hubungan yang sangat erat dengan moral. 

Dalam praktek kehidupan sehari-hari, motivasi terpenting dan terkuat dalam berperilaku moral adalah agama. Setiap agama mengajarkan moral yang menjadi pegangan bagi penganutnya dalam berperilaku. Moral yang diajarkan oleh agama dianggap begitu penting dalam menata perilaku, karena ajaran moral ini berasal dari Tuhan dan mengungkapkan kehendak Tuhan.  Dengan demikian ajaran  ini diterima karena alasan keimanan.  Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi.

KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM

Etika Islam merupakan pedoman mengenai perilaku individu maupun masyarakat di segala aspek kehidupan sesuai ajaran Islam. Etika dalam Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
  2. Etika Islam menetapkan Al Qur’an dan  Al Hadits  sebagai  sumber moral dalam menentukan baik buruknya perbuatan seseorang. (QS Al-Maidah 5: 15-16; QS Al-Hasyr 59: 7; QS Al- Ahzab 33: 21)
  3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensi, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia, kapan pun dan dimana pun.
  4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya memanusiakan manusia.

KEDUDUKAN AKAL DAN NALURI

Etika dalam Islam memandang bahwa akal dan naluri manusia merupakan anugerah dari Allah SWT, dimana akal manusia itu sangatlah terbatas, sehingga pengetahuan manusia pun tidak akan mampu memecahkan seluruh masalah bila tanpa menggunakan sumber kebenaran yang mutlak yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Hanya akal yang dipancari oleh cahaya Al Qur’an dan petunjuk Rasul akan memperoleh kedudukan dan kebenaran yang tepat. Demikian pula dengan naluri manusia. Naluri pun harus mendapat pengarahan dari petunjuk Allah yang jelas yaitu Al-Qur’an. Jika tidak, naluri itu akan salah penyalurannya. Misalnya naluri makan, sexual, berjuang, dan lain-lain, jika diperturutkan begitu saja akan menimbulkan kerusakan. Tetapi jika diarahkan menurut petunjuk Nya, maka akan tetap berjalan di atas fitrahnya yang suci. 

Demikianlah kedudukan naluri dan akal dalam pandangan etika islam, bahwa keduanya perlu dimanfaatkan dan disalurkan sebaik-baiknya dengan bimbingan dan pengarahan yang ditetapkan dalam Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW Jika telah jelas bahwa Al Qur’an dan Sunnah Rasul adalah pedoman hidup yang menjadi azas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber moral dalam Islam. Firman Allah SWT dan Sunnah Nabinya adalah ajaran yang paling mulia dari segala ajaran manapun hasil renungan dan ciptaan manusia, sehingga telah menjadi keyakinan (aqidah) Islam bahwa akal dan naluri manusia harus tunduk dan mengikuti petunjuk dan pengarahannya. Dari pedoman itulah diketahui kriteria mana perbuatan yang baik dan jahat, mana yang halal dan mana yang haram.

TUJUAN LUHUR ETIKA ISLAM

Pola hidup yang diajarkan Islam adalah bahwa seluruh aktivitas kehidupan, semata-mata dipersembahkan kepada Allah SWT. Doa Iftitah yang kita baca ketika sholat merupakan bukti nyata dari janji kita bahwa tujuan tertinggi kita adalah Allah semata. Dengan demikian segala tingkah laku yang diperbuat dalam pandangan etika Islam adalah untuk mendapatkan ridha Allah SWT (mardhatillah). 

Prof. Dr. Mohsen Jawadi dalam pembahasan peran etika Islam (akhlaq) dalam kehidupan beragama, menjelaskan bahwa menurut ajaran Islam manusia diciptakan dengan tujuan “penghambaan” kepada Tuhan. Jika seorang muslim mencari rezeki bukanlah sekedar untuk mengisi perut bagi diri dan keluarganya saja namun pada hahikatnya mempunyai tujuan yang lebih tinggi atau tujuan filosofis. Tujuan manusia mencari rezeki untuk memenuhi hajat hidupnya itu hanyalah tujuan jangka pendek saja, sedang tujuan jangka panjang/tujuan yang lebih tinggi adalah untuk mendapatkan makanan guna membina kesehatan rohani dan jasmani, sehingga mampu beribadah dan beramal sholeh dengan baik, dan dengan amal ibadah itulah manusia dapat mencapai tujuan akhir, yakni ridha Allah SWT. Jika dia belajar, bukan hanya sekedar untuk memiliki ilmu. Ilmu itu akan menjadi “jembatan emas” dalam membina taqwa dan taqarrub illallaah supaya menjadi insan yang senantiasa diliputi ridha illahi. Tegasnya segala niat, gerak-gerik bathin dan tindakan lahir dalam etika Islam haruslah selalu terarah kepada ridha Allah, dan jalan taqwa yang ditempuhnya itulah jalan yang lurus (Shiratalmustaqim). Ridha Allah itulah yang menjadi kunci kebahagiaan yang kekal dan abadi yang dijanjikan Allah dan yang dirindukan oleh setiap manusia beriman. Tanpa ridha Allah maka kebahagiaan abadi dan sejati (surga) tidak akan dapat diraih. Hal ini jelas sekali tertulis dalam  QS.al-Fajr (89) : 27-30.

ETIKA DALAM ADAT ISTIADAT

Etika berasal dari istilah Yunani ethos yang mempunyai arti adat-istiadat atau kebiasaan yang baik. Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.  Bertolak dari pengertian tersebut, etika berkembang menjadi studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Berdasarkan perkembangan arti inilah kemudian dikenal  adanya etika perangai. 

Etika perangai adalah adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat di derah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku. 
Contoh etika perangai: berbusana adat, memakai baju batik (batik adalah ciri khas Indonesia),  pergaulan muda mudi, perkawinan semenda, upacara adat, dll

Ciri-ciri adat sebagai sistem etika di masyarakat Indonesia adalah:

  1. Berisi hal-hal yang harus dilakukan
  2. Merupakan urusan komunitas atau kelompok
  3. Peraturan-peraturan yang ada mencakup seluruh kehidupan
  4. Sumber tidak pribadi
  5. Jika sesuai dianggap wajar atau baik
  6. Diturunkan dari generasi ke generasi
  7. Dianggap memberi berkat.
  8. Adanya sanksi-sanksi/reaksi masyarakat.


Walaupun etika yang bersumber dari adat ini tidak diberikan sanksi tertulis, tetapi sanksinya lebih berat karena pelanggaran etika dapat membawa perasaan tidak enak, tidak dipercaya, dikucilkan, disindir, tidak disenangi dalam lingkungan tersebut, merasa kualat, dll, dimana perasaan seperti ini kadang terasa lebih keras dan menyiksa dibanding hukuman lainnya. Inilah yang disebut sebagai sanksi sosial.


)*Disarikan dari berbagai sumber


PPT pertemuan ke dua dapat dilihat disini
http://www.slideshare.net/irasafaghira/etika-dalam-agama-dan-adat-istiadat


10 komentar:

  1. Saya sudah lama ingin menulis sesuatu seperti ini di situs web pakar seo saya sendiri dan sekarang anda telah memberikan saya ide untuk menulis, terima kasih

    BalasHapus
  2. Assalammualaikum buk, ini isinya sangat bermafaat sekali Alhamdulillah. Terima kasih^o^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam, terima kasih.
      Salam berbagi manfaat.

      Hapus
    2. Wa'alaikumsalam, terima kasih.
      Salam berbagi manfaat.

      Hapus
  3. Saya Copy untuk Sumber Makalah yah. :D Makasih yah.

    BalasHapus
  4. maaf ibu sepertinya sangat perlu menuliskan referensi atau rujukan penulisan..

    BalasHapus
  5. terima kasih banyak artikel nya . sangat inspiratif banget kali ini saya mulai memahami agama adalah sumber moral yang paling utama

    BalasHapus
  6. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus