Jumat, 22 November 2013

PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN

A. Pendidikan dan Pembelajaran

 Dalam dunia pendidikan kita selalu berjumpa dengan istilah pendidikan dan pembelajaran. Dalam UU SISDIKNAS No. 2 Tahun 1989 pada pasal 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Disini jelas bahwa pembelajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa istilah pembelajaran dapat dibedakan dari pendidikan tetapi sulit untuk dipisahkan secara tegas.

Menurut Kemp (1985), pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan dan kebodohan ke kecerahan pengetahuan. Sesungguhnya perbedaan pendidikan dan pembelajaran terletak pada penekanan yang ingin dicapai oleh pendidikan atau pembelajaran tersebut. Jika yang dipersoalkan atau dijadikan tekanan adalah aspek kognitif dan psikomotor maka disebut pembelajaran, sedangkan bila penekanannya kepada tercapainya tujuan untuk membentuk sikap disebut pendidikan. Tirtarahardja (dalam Djoehana: 8) memberi gambaran tentang perbedan pembelajaran dan pendidikan seperti pada table berikut:

Pendidikan
Pembelajaran
  • Lebih menekankan pada pembetukan manusianya (penanaman sikap dan nilai-nilai)
  • Memakan waktu yang relatif panjang
  • Metodenya lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi
  • Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang tertentu
  • Memakan waktu yang relatif pendek
  • Metode lebih bersifat rasional, teknis, dan praktis


ASAS-ASAS PENDIDIKAN

            Asas pendidikan adalah hukum atau kaidah yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Asas pendidikan yang berlaku di Indonesia adalah: 

1) Asas Tut Wuri Handayani.
2) Asas Belajar Sepanjang Hayat.

Asas Tut Wuri Handayani

Asas Tut Wuri Handayani dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara seorang perintis kemerdekaan dan pendidikan nasional. Tut Wuri Handayani mengandung arti pendidik dengan kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang dan memberi pengaruh, tidak menarik-narik dari depan, membiarkan anak mencari jalan sendiri, dan bila anak melakukan kesalahan baru pendidik membantunya (Hamzah, 1991:90). Gagasan tersebut dikembangkan Ki Hajar Dewantara pada masa penjajahan dan masa perjuangan kemerdekaan. Dalam era kemerdekaan gagasan tersebut serta merta diterima sebagai salah satu asas pendidikan nasional Indonesia (Jurnal Pendidikan, No. 2:24).

Asas Tut Wuri Handayani memberi kesempatan anak didik untuk melakukan usaha sendiri, dan ada kemungkinan mengalami berbuat kesalahan, tanpa ada tindakan (hukuman) pendidik (Karya Ki Hajar Dewantara, 1962:59). Hal itu tidak menjadikan masalah, karena menurut Ki Hajar Dewantara, setiap kesalahan yang dilakukan anak didik akan membawa pidananya sendiri, kalau tidak ada pendidik sebagai pemimpin yang mendorong datangnya hukuman tersebut. Dengan demikian, setiap kesalahan yang dialami anak tersebut bersifat mendidik. 

Pelaksanaan pendidikan menurut asas tut wuri handayani adalah:
  1. Pendidikan dilaksanakan tidak menggunakan syarat paksaan.
  2. Pendidikan adalah penggulowenthahan yang mengandung makna: momong, among, ngemong (Karya Ki Hajar Dewantara, hal. 13). Among mengandung arti mengembangkan kodrat alam anak dengan tuntutan agar anak didik dapat mengembangkan hidup batin menjadi subur dan selamat. Momong mempunyai arti mengamat-amati anak agar dapat tumbuh menurut kodratnya. Ngemong berarti kita harus mengikuti apa yang ingin diusahakan anak sendiri dan memberi bantuan pada saat anak membutuhkan. 
  3. Pendidikan menciptakan tertib dan damai (orde en vrede).
  4. Pendidikan tidak ngujo (memanjakan anak).
  5. Pendidikan menciptakan iklim, tidak terperintah, memerintah diri sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri (mandiri) dalam diri anak didik.


Asas Belajar Sepanjang Hayat

Pendidikan Indonesia bertujuan meningkatkan kecerdasan, harkat, dan martabat bangsa, mewujudkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri hingga mampu membangun diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, memenuhi kebutuhan pembangunan dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa (GBHN, 1993:94). 

Gambaran tentang manusia Indonesia itu dilandasi pandangan yang menganggap manusia sebagai suatu keseluruhan yang utuh, atau manusia Indonesia seutuhnya. keseluruhan segi-segi kepribadiannya merupakan bagian-bagian yang tak terpisahkan satu dengan yang lain atau merupakan suatu kebulatan. Oleh karena itu, pengembangan segi-segi kepribadian melalui pendidikan dilaksanakan secara selaras, serasi, dan seimbang. Untuk mencapai integritas pribadi yang utuh harus ada keseimbangan dan keterpaduan dalam pengembangannya. 

Keseimbangan dan keterpaduan dapat dilihat dari segi: (1) jasmani dan rohani; jasmani meliputi: badan, indera, dan organ tubuh yang lain; sedangkan rohani meliputi: potensi pikiran, perasaan, daya cipta, karya, dan budi nurani, (2) material dan spiritual; material berkaitan dengan kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang memadai; sedangkan spiritual berkaitan dengan kebutuhan kesejahteraan dan kebahagiaan yang sedalam-dalamnya dalam kehidupan batiniah, (3) individual dan sosial; manusia mempunyai kebutuhan untuk memenuhi keinginan pribadi dan memenuhi tuntutan masyarakatnya, (4) dunia dan akhirat; manusia selalu mendambakan kebahagiaan  hidup di dunia dan akhirat sesuai dengan keyakinan agam masing-masing, dan (5) spesialisasi dan generalisasi; manusia selalu mendambakan untuk memiliki kemampuan-kemampuan yang umumnya dimiliki orang lain, tetapi juga menginginkan kemampuan khusus bagi dirinya sendiri.

Untuk mencapai integritas pribadi yang utuh sebagaimana gambaran manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan nilai-niai Pancasila, Indonesia menganut asas pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan tiap warga negara Indonesia: 
  1. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dan kemandirian sepanjang hidupnya.
  2. Mendapat kesempatan untuk memanfaatkan layanan lembaga-lembaga pendidikan yang ada di masyarakat. Lembaga pendidikan yang ditawarkan dapat bersifat formal, informal, non formal
  3. Mendapat kesempatan mengikuti program-program pendidikan sesuai bakat, minat, dan kemampuan dalam rangka pengembasngan pribadi secara utuh menuju profil Manusia Indonesia Seutuhnya (MIS) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
  4. Mendapat kesempatan mengembangkan diri melalui proses pendidikan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu sebagaimana tersurat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989.

KONTEKS BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Dunia ini menyediakan ruang belajar bagi siapa pun tanpa diskriminasi dalam bentuk apa pun. Ada beberapa konteks yang dibangun dalam kerangka belajar sepanjang hayat di luar kerangkeng “belajar tradisional” pada ruang kelas atau ruang kuliah, yaitu:

  1. Pendidikan di rumah (home schooling), mencakup belajar untuk belajar, atau mengembangkan pola pembelajaran informal.
  2. Pendidikan orang dewasa (adult education), yang dapat berbentuk akuisisi “kualifikasi” formal atau  belajar di luar struktur persekolahan, bahkan mungkin sambil rekreasi.
  3. Pendidikan berkelanjutan (continuing education), yang sering dilakukan dengan menjelaskan program pendidikan atau pelatihan berkelanjutan keteika telah menekuni profesi atau menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu di perguruan tinggi.
  4. Pengetahuan pekerjaan (knowledge work) yang meliputi pengembangan profesional dan pelatihan di dalam pekerjaan.
  5. Lingkungan belajar pribadi (personal learning environments) atau pembelajaran yang “diarahkan” secara mandiri dengan menggunakan berbagai sumber dan alat-alat, termasuk aplikasi online.

Belajar sepanjang hayat harus dilakukan dengan bermodalkan kesukarelaan dan motivasi diri dalam kerangka belajar untuk belajar. Belajar sepanjang hayat juga dapat digunakan untuk menyediakan kesempatan pendidikan di luar standar sistempendidikan yang berbiaya mahal. Di dalam dunia kerja, belajar sepanjang hayat ini menjadi suatu keharusan dalam rangka menyesuaikan diri dengan persyaratan profesional yang dibutuhkan. Beberapa profesi yang mewajibkan sesorang memjadi pembelajar sepanjang hayat diantaranya adalah mentor, pelatih, penilai, konsultan, desainer kurikulum, dosen, guru, penasehat, dll.

PILAR PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT

Manusia pembelajar adalah orang-orang yang menjadikan kegiatan belajar sebagai bagian dalam kehidupan dan kebutuhan hidupnya. Manusia pembelajar belajar dari banyak hal, misalnya: dari pengalaman keberhasilan atau kegagalan orang lain, pengalaman diri sendiri baik yang sukses maupun yang gagal, dari buku, korang , jurnal, majalah, hasil penelitian, dll. Enam pilar utama yang mutlak ada untuk menjadi manusia pembelajar sepanjang hanyat adalah:

1. Rasa ingin tau.
Inilah awal mula yang membuat manusia menjadi manusia yang berpengetahuan. Manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi adalah pembelajar sejati.

2. Optimisme.
Ini adalah modal dasar seseorang untuk tidak mudah menyerah dengan aneka keadaan. Adakalanya, bahkan mungkin banyak terjadi, karena pesimis, orang tiba-tiba menghentikan usaha atau perjuangannya ketika sesungguhnya keberhasilan itu sudah amat dengan untuk dicapai.

3. Keikhlasan.
Orang-orang yang ikhlas tidak mengenal lelah. Dia selalu bergairah pada setiap keadaan. Banyak siasat/strategi yang dihasilkan ketika dia berpikir dan memutuskan untuk berbuat sesuatu. Second win (energi kedua) juga akan muncul dari dalam dirinya ketika dia sudah mulai merasa lelah atau masih dibutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Sebaliknya orang-orang yang tidak ikhlas, akan mencari argumen untuk melegitimasi argumen “tidak mungkin” yang diucapkannya.

4. Konsistensi.
Ketika melakukan sebuah pekerjaan, tetaplah konsisten untuk menyelesaikannya sampai tuntas, jangan tergoda dengan hal baru dan meninggalkan begitu saja keputusan yang telah dibuat/dicoba untuk dijalankan.

5. Pandangan visioner.
Pandangan jauh ke depan, melebihi batas-batas pemikiran orang kebanyakan. Mereka yang termasuk kelompok ini jarang sekali tergoda untuk melakukan apa saja demi hasil yang instran, mengejar target jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.

6. Tuntutan pekerjaan.
Pekerjaan jenis tertentu menuntut pelakunya terus belajar dan berlatih mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar tidak ketinggalan jaman. Hal inilah yang membuat seseorang menjadi pembelajar sepanjang hayat.

PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN (Keadaan yang Ditemui Sekarang)

Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui sekarang, yaitu:
  1. usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalami peningkatan. Terbukti dengan semakin banyaknya peserta didik dari tahun ke tahun yang dapat ditampung baik dalam lembaga pendidikan formal, non formal, dan informal; berbagai jenis pendidikan; dan berbagai jenjang pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi.
  2. Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugsnya secara proporsional. Dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru dan tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar negeri.
  3. Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar mampu memenuhi tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan. 
  4. Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin meningkat: ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan jasmani.
  5. Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan masyarakat yang bertujuan untuk: (a) meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidup bermasyarakat secara berbudaya melalui berbagai cara belajar, (b) menunjang tercapainya tujuan pendidikan manusia seutuhnya.
  6. Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda: kepemimpinan dan ketrampilan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran berbangsa dan bernegara, kepribadian dan budi luhur.
  7. Usaha pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatanolahraga untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga.
  8. Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia; peningkatan ilmu pngetahuan dan teknologi, ketrampilan serta ketahanan mental.

Sesuai dengan uraian di atas, maka secara singkat pemerintah secara lintas sektoral telah mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asas pendidikan sepanjang hayat dengan cara pengadaan sarana dan prasarana, kesempatan serta sumber daya manusia yang menunjang.

Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui sekarang, yaitu:
  1. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan yang diminatinya di semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yang disediakan oleh pemerintah sesuai peran dan profesinya dalam masyarakat. Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri.
  2. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang diminatinya agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja bidang tertentu yang diinginkannya.
  3. Peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa diberikan kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.
  4. Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat bertumbuh menjadi manusia yang mandiri.
  5. Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan ketrampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang memiliki kemampuan dasar yang memadai sebagai manusia yang mandiri, yang beragam dari potensi dibawah normal sampai jauh diatas normal (Jurnal Pendidikan,1989).

Konsep Pembelajaran

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu mengajar. Institusi pendidikan harus dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang menurut UNESCO bertumpu pada empat pilar pendidikan yaitu:

1) Learn to know
Pilar learn to know bermakan bahwa pembelajaran merupakan proses ”menjadi tahu” dari sebelumnya yang ’tidak mengetahui” sesuatu. Peserta didik dibekali dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan intelektualitasnya.

2) Learn to do
Pilar learn to do mempunyai makna bahwa setelah atau bersamaan dengan peserta didik mendapat pembekalan pengetahuan, ia harus menerima pula bekal beriktnya yaitu kemampuan yang bersifat keterampilan dalam mengerjakan sesuatu, yang tercakup dalam ranah psikomotor.

3) Learn to be
Pilar learn to be merupakan pembekalan untuk menyempurnakan dua pilar sebelumnya, yaitu bahwa setelah peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan, langkah selanjutnya tentunya dengan berbekal ilmu penegtahuan dan teknologi, maka si pemilik ilmu pengetahuan dan teknologi itu harus dapat mendayagunakannya untuk tercapainya kemanfaatan.

4) Learn to live together
Pilar lear to live together merupakan upaya memadukan ketiga pilar yang terdahulu dan terimplementasikan dalam kehidupan nyata di masyarakat.


)*Disarikan dari berbagai sumber

PPT pertemuan ini bisa dilihat di sini http://www.slideshare.net/irasafaghira/pendidikan-pembelajaran


6 komentar:

  1. the website that you have is very good and very interesting information, I found your website in the google search engine where I was working on a very important task for me
    dominoqq online
    poker online
    bandar judi
    judi terpercaya
    agen domino
    situs bandarq

    BalasHapus
  2. Your site has a great design and article, and the content of the article is very good to read continuously
    Situs Poker Online
    Agen DominoQQ
    Domino QQ Terpercaya
    Situs DominoQQ

    BalasHapus
  3. the articles you have are very interesting to see and read at any time, the information is so great and the website is so fantastic, this must be made by a very professional person
    Agen Dominoqq Terpercaya
    Agen QQ Domino Terpercaya
    Agen CemeQQ
    CemeQQ Online Terpercaya
    dominoqq online terbaik
    domino qq online
    bandar dominoqq
    judi qq domino online

    BalasHapus
  4. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus