“ Seandainya manusia
memeiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak
semisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisi dengan tanah. Allah
tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat” (HR. Bukhari)
Tamak suatu penyakit yang merusak. Secara bahasa tamak berarti rakus hatinya. Sedang
menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan
tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.
Dari definisi di atas bisa dipahami bahwa tamak adalah sikap
rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang
halal dan haram. Sifat ini menjadi sebab timbulnya rasa iri, dengki, hasud,
permusuhan dan perbuatan keji dan mungkar lainnya, yang kemudian pada
penghujungnya mengakibatkan manusia lupa kepada Allah SWT, kehidupan akhirat
serta menjauhi kewajiban agama. Rasa iri memunculkan bibit-bibit kebencian ketika melihat
orang lain mendapat sesuatu yang lebih dari dirinya. Cinta keapa dunia
menyebabkan apa yang ada di tangan orang lain terlihat indah. Ketika manusia telah dikuasai penyakit tamak/serakah,
yang haram pun berusaha dicarikan kehalalan agar sesuai dengan kehendaknya.
Rasulullah SAW menggunakan perumpamaan dua ekor serigala
yang kelaparan dan dilepaskan di tengah kerumunan domba. Ada dua kemungkinan
yang terjadi, pertama serigala tadi akan mati kelaparan karena tidak sanggup
mengejar mangsanya. Kedua, serigala tadi berhasil memangsa satu atau dua ekor
domba dari gerombolan domba tadi. Namun demikian, betapa pun laparnya serigala
tadi, dia tidak akan sanggup memakan lebih dari 2 ekor domba sekaligus. Lain
halnya dengan manusia, ketamakan/keserakahan membuat manusia menghalalkan
segara cara untuk memiliki sesuatu yang diinginkannya.
Imbas dari tamak terhadap dunia adalah rasa selalu ada dalam
kemiskinan. Ingat, bahwa orang yang miskin bukanlah orang yang kekurangan harta
benda. Orang yang miskin sebenarnya adalah orang yang tidak pernah kenyang
dengan harta dunia. Ia cari harta siang dan malam, tidak menghiraukan halal dan
haram, dan bahkan ia persembahkan hidupnya untuk mencari hata dan harta. Dia
tidak pernah merasa cukup karena sifat tamaknya. Setiap melihat sesuatu yang
lebih baik menurut penilaian matanya, maka otaknya memerintahkan untuk
mendapatkannya apa pun cara yang harus ditempuhnya.
Lalu bagaimana menyembuhkan diri yang terjangkit penyakit
tamak ini???
Obatnya adalah senantiasa memperkuat keimanan kita kepada
hal ghoib. Beriman kepada hal ghoib berarti kita meyakini dengan pasti bahwa
Allah itu ada. Malaikat senantiasa mencatat amalan baik dan buruk kita.
Mengimaninya juga berarti kita meyakini bahwa setiap perbuatan pasti Allah
sediakan balasannya, entah itu pahala atau dosa, entah itu surga atau pun
neraka.
Bertolak dari keimanan kepada hal yang ghoib ini, kecintaan
kita kepada dunia akan memudar berganti dengan cinta kepada akhirat yang abadi.
Ketika cinta kepada dunia tak lagi merajai, maka rasa iri dengki akan hilang juga
dari diri, kemudia tidak ada lagi alasan bagi diri ini untuk terjangkiti sikap
tamak yang merusak.
)*Edisi Evadir....
setuju dengan artikel ini
BalasHapusproses penambangan nikel
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny