Selasa, 04 Juni 2013

Model-Model Pembelajaran Efektif


Menjadi guru yang efektif memang tidaklah mudah. Kreatif dan inovatif dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas menjadi salah satu kuncinya. Siswa kita memiliki berbagai karakter, dengan berbagai gaya belajar tentunya, ada yang audio, visual, kinestik, bahkan mungkin kombinasi dari ketiga gaya belajar tersebut.  Apabila guru tidak mampu membawa suasana pembelajaran yang menarik, maka bukan tidak mungkin pembelajaran yang disampaikan di kelas tidak dapat mengakomodir seluruh gaya belajar siswa Akibatnya, pesan yang ingin kita sampaikan dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak akan sampai, karena ketidakmampuan guru memahami dan menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya belajar siswanya. Karena pada hakekatnya gurulah yang harus menyesuaikan diri dengan siswa, dan bukan sebaliknya. Oleh Karena itu guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran dalam berbagai model, sehingga suasana belajar mengajar akan menjadi lebih hidup. Mungkin memang tidak setiap saat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas mampu mengakomodir seluruh gaya belajar siswa, namun setidaknya dengan melakukan berbagai kombinasi model pembelajaran (sesuai konten materi), setidaknya guru akan dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswanya. Berikut adalah beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bentuk modifikasi pembelajaran di kelas:

1. Examples Non Examples (Contoh dapat dari gambar/kasus yang relevan dengan KD)
Langkah-langkah:
  • Guru menampilkan gambar yang sesuai dengan KD materi.
  • Memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati gambar tersebut
  • Memberi kesempatan pada siswa untuk mendiskusikan gambar yang ditampilkan secara berkelompok     2-3 orang kemudian mencatat hasil diskusi tersebut.
  • Setiap kelompok diskusi diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
  • Guru memberikan kesimpulan dan mengomentari hasil diskusi siswa, serta memberikan kesimpulan materi yang disajikan. 


2. Picture and Picture (memasangkan/mengurutkan gambar sesuai urutan yang benar)
Langkah-langkah:
  • Guru menyampaikan materi sebagai pengantar
  • Guru menunjukkan gambar yang berkaitan dengan materi
  • Siswa memasangkan/mengurutkan gambar sesuai urutan
  • Siswa diminta menjelaskan dasar/alasan pengurutan gambar tersebut.
  • Guru menanamkan konsep yang benar mengenai materi tersebut serta memberikan kesimpulan materi.


3. Numbered Heads Together
Langkah-langkah:
  • Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, dimana masing-masing siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  • Masing-masing kelompok mengerjakan tugas dengan berdiskusi. 
  • Setiap kelompok harus memastikan bahwa seluruh anggota kelompok dapat mengerjakan dan mengetahui jawaban yang benar.
  • Guru meminta siswa untuk melaporkan hasil kerjasamanya dengan cara memanggil nomor siswa yang sudah diberikan, dan memberi  kesempatan siswa lainnya untuk mengomentarinya. 


4. Cooperative Script (Merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan menyimpulkan kembali bagian-bagian dari materi yang dipelajari).

5. Kepala Bernomor Struktur (Modivikasi dari Number Heads)
Langkah-langkah:
  • Siswa dibagi dalam kelompok, dimana masing-masing siswa mendapat nomor
  • Penugasan diberikan pada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai, misalnya: siswa nomor 1 bertugas mencatat soal, siswa nomor 2 mengerjakan soal dan siswa nomor 3 melaporkan hasil pekerjaan, dst. 
  • Guru dapat juga menyuruh kerjasama antar kelompok, dimana siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama siswa bernomor sama dari kelompok lain. Disini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerjasama mereka.


6. Student Teams – Achievements Division (STAD) – Tim siswa kelompok Prestasi
Langkah-langkah:
  • Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok yang heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dll)
  • Setelah penyajian materi, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok, dimana anggota yang sudah memahami materi dapat menjelaskannya pada anggota yang lain yang belum paham. 
  • Guru kemudian memberikan kuis kepada seluruh siswa, pada saat kuis berlangsung siswa lain tidak boleh saling membantu.
  • Guru kemudian memberikan evaluasi


7. Jigsaw (Tim Ahli)
Langkah-langkah:
  • Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok. 
  • Setiap anggota kelompok mendapat bagian materi yang berbeda untuk dikerjakan. 
  • Setiap anggota kelompok yang membahas materi yang sama kemudian  bertemu dengan anggota kelompok lainnya untuk berdiskusi kemudian mereka akan menjelaskan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain (sebagai tim ahli).
  • Setiap tim ahli harus mempresentasikan hasil diskusinya
  • Guru memberikan evaluasi atas hasil kerja seluruh tim (kelompok)


8. Problem Based Introduction/PBI (Pembelajaran berdasarkan masalah)
Merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah. 
Langkah-langkah:
  • Guru menjelaskan beberapa kasus/masalah dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
  • Guru membantu siswa untuk mendefinisikan segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa.
  • Siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, kemudian melakukan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
  • Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai dengan laporan dan membantu siswa untuk melakukan pembagian tugas.
  • Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.


9. Artikulasi.
Langkah-langkah:
  • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 
  • Guru menyajikan materi seperti biasa (bisa dengan menggunakan metode ceramah).
  • Untuk mengetahui daya serap siswa, mintalah siswa untuk berpasangan dua orang, lalu salah satu siswa diminta untuk menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. 
  • Mintalah siswa untuk bertukar pasangan secara acak, dan menyampaikan materi kepada pasangan barunya secara bergantian.
  • Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa, sambil menyampaikan kesimpulan/penutup untuk menegaskan kembali materi yang disampaikan.


10. Tebak Kata
MEDIA :
  • Buat kartu (terserah guru mau membuat kartu ukuran berapa) yang berisi ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban pada kartu yang ingin ditebak.
  • Buat kartu (dengan ukuran yang lebih kecil) untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini tidak boleh dibaca oleh pemegang kartunya, jadi kartu tersebut dapat dilipat, ditempel di dahi atau diselipkan di telinga (terserah pada siswa, atau sesuai instruksi guru)

Langkah-langkah:
  • Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dilanjutkan dengan penjelasan materi.
  • Guru meminta siswa untuk berpasangan maju ke depan kelas 
  • Masing-masing siswa diberi kartu soal dan kartu jawaban. Untuk siswa yang memegang kartu jawaban tidak boleh membuka lipatan kartunya, dan diminta untuk menyelipkan di telinga atau di tempelkan di kening, misalnya. 
  • Siswa yang memegang kartu soal membacakan soal, dan meminta pasangannya untuk menebak/menjawab pertanyaan yang disebutkan temannya. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
  • Dan seterusnya.


Ke 10 model pembelajaran di atas hanya sebagian kecil dari beragam model yang dapat digunakan guru untuk mendesain kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik. Tentu saja guru dapat memilih berbagai model pembelajaran yang akan digunakansesuai dengan topik pembahasan. Dengan demikian diharapkan pembelajaran yang tersaji akan lebih bermakna bagi peserta didik. 


)*Let’s be creative and innovative teacher for more meaningful learning
(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar